Jakarta – Abi tak pernah menyangka akan mengalami pagi yang mencekam hari ini. Abi berada di dalam Starbucks saat aksi teror terjadi.
Pukul 09.00 WIB, Abi datang ke Starbucks yang terdapat di Menara Cakrawala mencari tempat untuk membaca dokumen-dokumen bisnisnya. Dia duduk di bangku bar agak dekat toilet. Dari posisi duduknya, Gedung Jaya yang ada di seberang Menara Cakrawala bisa terlihat jelas.
Sekitar pukul 10.40 WIB, tiba-tiba ledakan besar terdengar dari halaman depan Starbucks. Duar! Kaca-kaca pecah, runtuh, para pengunjung panik.
“Beberapa orang terkena pecahan kaca. Saya jongkok, mau lari tapi panik. Lalu ada ledakan lagi, lebih kecil dari yang sebelumnya,” tutur Abi saat ditemui detikcom di dekat Menara Cakrawala, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Setelah ledakan kedua itu, kata Abi, kondisi menjadi tenang. Para pengunjung Starbucks pun mulai melarikan diri. Abi lari melompati pecahan dinding kaca Starbucks yang menghadap ke Sarinah. Sejumlah orang mengikuti langkahnya.
Abi terus lari menuju Sarinah, tempat mobilnya diparkir. Dalam perjalanan menuju Sarinah, Abi mendengar ledakan dari arah pos polisi yang terletak di tengah Jl MH Thamrin, dan beberapa kali suara tembakan.
“Saya terus lari ambil mobil. Lalu saya pulang,” ujarnya.
Abi lantas pulang ke rumahnya di wilayah Pasar Baru. Setelah mandi dan beristirahat, sore ini dia kembali lagi ke Menara Cakrawala. Niatnya untuk mengambil barang-barang yang masih tertinggal di Starbucks.
sumber : detik