Penyebab Bangkrutnya Vanz Indonesia

Berita tentang bangkrutnya Distributor Sepatu Vanz akhir-akhir ini ramai dibicarakan di medsos. Bankrutnya PT GAGAN Indonesia berujung pada tutupnya Vans Indonesia. Padahal, pecinta Vans di Indonesia banyak banget, Komunitasnya pun masih aktif berkumpul sambil melakukan kegiatan beragam. Ini nih yang bakal di kangenin. Bahkan hal inilah yang membuat sosial media menjadi ramai dengan hastag #savevansindonesia.

Penyebab tutupnya distributor Vans adalah hadirnya kabar tentang kebangkrutan yang dialami oleh PT Gagan Indonesia. Buat yang belum tau, Gagan adalah distributor resmi untuk produk Vans di Indonesia.

Jadi gini, pada PT Gagan Indonesia akhirnya menerima status pailit dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, setelah gagal berdamai dengan para krediturnya dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Putusan diambil setelah debitur tidak berhasil membujuk krediturnya dalam proses PKPU. Sejalan dengan putusan pailit ini, maka aset debitur bakal dilego untuk memenuhi pembayaran utang. Sayangnya, menurut salah satu pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) PT Gagan, Emi Rosminingsih, aset debitur hanya berkisar Rp80,39 miliar. Padahal, tagihan kreditur mencapai ratusan miliar.

Dalam pemungutan suara atas proposal perdamaian Rabu (24/5/2017), 86,11% kreditur yang mewakili utang Rp273,96 miliar tidak menyetujui rencana perdamaian yang ditawarkan debitur, sementara sisanya setuju.

Dalam proposal perdamaian, kemungkinan untuk pailit sudah disampaikan debitur. Disebutkan apabila mayoritas para kreditur menolak rencana perdamaian, maka PT Gagan Indonesia berada dalam sita umum yang kemudian dilikuidasi.

PT Gagan Indonesia sebelumnya menawarkan skema pelunasan selama 20 tahun bagi kreditur dengan tagihan mencapai Rp100 miliar. Skema pembayaran dengan dua grace period itu, debitur berjanji membayarkan 40% total utangnya dengan cicilan 3,75% per tahun dimulai pada tahun ke-3 hingga ke-10.

Sementara itu, untuk kreditur dengan tagihan di atas Rp100 miliar maka pelunasannya dilakukan dalam 30 tahun. Skema pembayaran dibagi atas tiga grace period, debitur berjanji membayarkan 30% total utangnya, dengan cicilan 3,75% pertahun dimulai pada tahun ke-3 hingga ke-10.

Dilanjutkan pembayaran sisa utang sebesar 35% yang dibayar dengan cicilan 3,5% pada tahun ke-11 hingga ke-20. Dalam 10 tahun terkahir, debitur berjanji melunasi sisa utang, dengan cicilan yang sama, 3,5%.

Sumber : http://kabar24.bisnis.com/read/20170528/16/657320/pt-gagan-indonesia-jatuh-pailit-aset-diprediksi-rp80-miliar

 

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.